Kuliah Pakar Prodi RMIK Bahas Tantangan PMIK di Era Disrupsi

[KABAR MFH, 29/02/2024], Mataram – Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) Politeknik Medica Farma Husada Mataram menggelar kuliah pakar guna mengupas tantangan yang dihadapi tenaga Perekam Medis dan Informasi Kesehatan di tengah era disrupsi teknologi dan digitalisasi. Acara ini diselenggarakan pada selasa (27/02) diaula 2 Politeknik dan menarik perhatian dari para akademisi, praktisi, dan mahasiswa yang tertarik dalam bidang kesehatan, teknologi dan  sistem informasi manajemen kesehatan.

Dalam pembukaan acara, Ketua Program Studi RMIK, Ibu Wulandari Dewi Susilawati, S.ST., M,Kes menyampaikan urgensi pemahaman mendalam terhadap perubahan teknologi dan regulasi yang mempengaruhi praktik perekam medis dan pengelolaan informasi kesehatan. Ia juga menyoroti pentingnya inovasi dan adaptasi dalam menghadapi era disrupsi saat ini. “Pemahaman akan tantangan era disrupsi bagi tenaga perekam medis penting karena menghadapi perubahan teknologi yang cepat seperti implementasi sistem perekaman medis elektronik (Electronic Health Records/EHR) dan telemedicine, serta perlunya memahami regulasi yang berkaitan dengan privasi data kesehatan. Dengan keterampilan yang diperbaharui dan kesadaran akan keamanan informasi kesehatan, tenaga perekam medis dapat memainkan peran yang krusial dalam meningkatkan efisiensi operasional, memastikan kepatuhan hukum, dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan,” pungkasnya.

Kuliah pakar ini menghadirkan sejumlah pakar dan praktisi terkemuka dalam bidang perekam medis dan informasi kesehatan yaitu Bapak Dian Budi Santoso MPH dari UGM serta Dr. Irmawati, S.Kep., Ners., M.Kes dari Poltekkes Semarang. Mereka membahas beragam isu termasuk penggunaan teknologi informasi dalam manajemen rekam medis, keamanan data pasien, implementasi sistem informasi kesehatan terintegrasi, serta perubahan regulasi terkait privasi dan keamanan informasi kesehatan.

Bapak Dian Budi Santoso MPH dalam penjelasanya menyoal perubahan dan kemajuan teknologi di era transformasi digital bidang kesehatan, dan menjelaskan peran teknologi seperti rekayasa perangkat lunak, kecerdasan buatan, dan analisis data dalam mengoptimalkan manajemen informasi kesehatan dan meningkatkan efisiensi layanan kesehatan. “Era disrupsi, khususnya di sektor kesehatan, sering kali didorong oleh kemajuan teknologi. Inovasi seperti rekam medis elektronik, teknologi cloud computing, big data analytics, dan kecerdasan buatan telah mengubah cara data kesehatan dikumpulkan, disimpan, dikelola, dan dianalisis. Memahami dan menguasai teknologi-teknologi ini adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan,” Jelasnya.

Para peserta yang hadir, terdiri dari mahasiswa, dosen, dan profesional kesehatan, aktif terlibat dalam sesi tanya jawab dan diskusi panel. Mereka mengungkapkan keprihatinan dan pandangan mereka tentang perubahan cepat dalam teknologi dan kebijakan yang berdampak pada praktik perekam medis dan pengelolaan informasi kesehatan.

Sedangkan Dr. Irmawati, S.Kep., Ners., M.Kes dari Poltekkes Semarang dalam presentasinya menekankan pada inovasi dan adaptasi. “Adaptasi menjadi kunci kesuksesan. Institusi dan individu yang mampu berinovasi dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan akan memiliki keunggulan kompetitif. Dalam konteks perekam medis dan informasi kesehatan, inovasi diperlukan untuk mengembangkan sistem yang lebih efisien, aman, dan responsif terhadap kebutuhan pasien dan penyedia layanan kesehatan,” ungkapnya.

Kuliah pakar ini diakhiri dengan komitmen untuk terus mengembangkan kurikulum dan penelitian di bidang RMIK guna mempersiapkan para profesional kesehatan masa depan yang mampu menghadapi tantangan di era disrupsi.

Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun jaringan kolaboratif antara akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya dalam memajukan bidang perekam medis dan informasi kesehatan di Indonesia.

Leave a Reply