Kolaborasi Tim Bagik Polak dengan NGO: Merumuskan Model P3MD Pentahelix untuk Pembangunan Masyarakat Desa

[KABAR MFH, 20/02/24], Mataram – Tim P3MD Desa Bagik Polak telah berupaya meyakinkan berbagai pihak terkait dengan konsep dan gagasan yang mereka bawa ke Desa, dengan menghadirkan beberapa NGO untuk ikut terlibat dalam misi mereka. Beberapa NGO yang berhasil mereka yakinkan dalam presentasi kerjasama mereka dikantor desa pada 19/02 adalah Rumah Senja, Yayasan Gentle care Indonesia, dan Yayasan Gemilang Sehat Indonesia NTB yang akan siap masuk desa dan ikut berkontribusi. Kolaboratif bersama Organisasi non-Pemerintah (NGO) ini telah merumuskan model P3MD pentahelix, sebuah konsep inovatif untuk memperkuat pembangunan di tingkat daerah dan pemberdayaan masyarakat desa.

Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat upaya pembangunan di tingkat daerah dengan melibatkan seluruh stakeholder yang relevan. P3MD Pentahelix adalah sebuah konsep pembangunan yang menggabungkan lima pilar utama, yaitu pemerintah, Swasta, akademisi, media, dan masyarakat. Tim Bagik Polak, telah berhasil meyakinkan 3 NGO tersebut yang dikenal dengan keahlian dan pengalaman mereka dalam proyek-proyek pembangunan, menjadi garda terdepan dalam mengembangkan konsep ini.

Dalam pertemuan yang digelar di Kantor Desa Bagik Polak, Tim Bagik Polak bersama beberapa NGO menyusun rencana aksi yang komprehensif untuk mewujudkan konsep P3MD Pentahelix. Mereka membahas berbagai strategi dan langkah-langkah konkrit yang dapat diambil untuk melibatkan setiap pilar dalam pembangunan daerah.

Menyikapi hal ini, Yosep Saputra Bili, Ketua Tim P3MD Desa Bagik Polak, menyatakan, “Kami sangat bersemangat dengan kolaborasi ini. Model P3MD Pentahelix adalah langkah maju dalam menjalankan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Melibatkan semua pihak yang berkepentingan akan memastikan bahwa setiap keputusan dan langkah pembangunan benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. 3 program sustainability yang berhasil dirumuskan yaitu Kesehatan dengan Aksi Bergizi, Ekonomi dengan Pembangunan UMKM Desa yaitu Pemasaran Permen Jahe dan Lingkungan dengan Tanaman Obat Keluarga setiap kelompok Dasawisma”, Jelasnya.

Romi Hidayat, selaku Founder dan CEO Rumah Senja menambahkan “Penggunaan model ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembangunan di tingkat daerah, serta memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil memperhitungkan berbagai aspek dan dampaknya terhadap masyarakat secara luas”. Tambhanya.

Acara ini juga menjadi momentum bagi berbagai NGO yang hadir untuk saling berbagi pengalaman dan best practice dalam melaksanakan program-program pembangunan di berbagai daerah. Kerjasama antara pemerintah, swasta, akademisi, media, dan masyarakat diharapkan akan menghasilkan sinergi yang kuat dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Dengan demikian, kolaborasi antara Tim Bagik Polak dan sejumlah NGO dalam merumuskan model P3MD Pentahelix menjadi tonggak penting dalam upaya memajukan pembangunan di Indonesia, terutama dalam konteks pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup secara menyeluruh.

Ibu Roushandy Asri F., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan, menekankan pentingnya pendekatan inklusif yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses pembangunan. “konsep P3MD Pentahelix, yang memasukkan unsur pemerintah, Swasta, akademisi, media, dan masyarakat secara bersama-sama, mencerminkan visi yang komprehensif dan berkelanjutan dalam pembangunan daerah. Kolaborasi ini akan membawa manfaat nyata bagi masyarakat desa, dengan menghasilkan kebijakan dan program yang lebih terarah dan relevan,” ungkapnya.

Beliau berharap agar para mahasiswa dan praktisi yang terlibat dalam proses ini dapat belajar banyak dari pengalaman kolaboratif ini, serta mampu menerapkannya dalam praktek pembangunan di masa mendatang.

Leave a Reply